Senin, 30 April 2012

PERBAIKI JALAN DIGANGGU PREMAN, PEMKOT BERI PELATIHAN WIRAUSAHA KE ORMAS

PAMULANG, TAPOS. Sejumlah oknum organisasi masyarakat (ormas) dituding sebagai biang keladi dari lambannya perbaikan jalan di Tangerang Selatan. Soalnya, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air maupun konstraktor merasa resah ketika ingin memperbaiki jalan selalu diganggu preman-preman yang notabene anggota ormas. Hal itu diakui Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Tangsel Retno. Saking resahnya, Retno mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk menemani pekerja dalam melakukan perbaikan jalan. “Seperti para pekerja yang ingin menambal jalan di Jalan Raya Sasak ataupun Puspiptek, terganggu pekerjaanya, dikarenakan seharusnya diperbaiki dan mengirim empat truk baru dua truk dikerjakan. Para pekerjanya kabur karena diganguin ormas,” keluh Retno. Retno mengatakan pihak Provinsi sudah melakukan perbaikan, namun karena banyak oknum ormas yang menggangu proyek perbaikan di Jalan Raya Puspiptek. Baru dua hari bekerja, para pekerja tersebut sudah kabur, karena tidak tahan digangu oleh para oknum ormas tersebut. “Kita akan melakukan kordinasi terkait ini, saya berharap semua masyarakat dapat membantu perbaikan jalan, dikarenakan perbaikan ini untuk kepentingan masyarakat bersama,” katanya. Untuk mengurangi oknum pengurus ormas yang mengganggu pekerjaan, Pemkot berencana memberikan pelatihan wirausaha kepada pengurus ormas. “Ormas merupakan warga Tangsel juga sehingga tidak perlu dihapuskan, melainkan akan dilakukan pembinaan pelatihan UKM untuk para ormas ini. Saya sudah meminta kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) untuk melakukan program kegiatan UKM kepada para ormas,”jelas Airin saat coffee morning di Kantor Walikota Tangsel, Kamis (12/4). Airin mengatakan pelatihan keterampilan supaya ada kemandirian bagi masyarakat Tangsel, terutama pengurus ormas. ”Agar mereka dapat menjadi masyarakat yang mandiri dengan bekal ilmu atau keterampilan yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan. Diharapkan 400 ormas tersebut dapat diikuti pelatihan,” katanya. Diharapkan ormas tersebut dapat membuka usaha dan oknum ormas tidak lagi menggangu. namun melakukan kegiatan pekerjaan yang bermanfaat. Dia juga meminta ke Sekda dan Wakil Walikota untuk berkoordinasi dengan perusahaan agar memberikan program Coorporate Social Responsibility (CSR). “Kita juga meminta bagi para pengembang untuk memperkerjakan masyarakat sekitar untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut,” katanya. Terkait pelebaran Jalan Raya Ciater, Serpong yang menghubungkan Ciputat akan dikerjakan tahun ini. Meskipun sebelumnya terkendala pembebasan lahan membuat pembangunan di sepanjang jalan menghubungkan Ciputat-Pamulang-Serpong sempat molor. ”Sudah ada kesepatan harga ganti rugi dengan pemilik lahan. Untuk ganti ruginya sekira Rp 2 juta permeter,” tegas Retno. Dikatakan Retno, Pemkot sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk pelebaran sepanjang dua kilometer. Sedangkan, untuk pengerjaannya akan dimulai awal 2013. Lantaran, pembebasan lahan ditargetkan selesai di 2012. ”Untuk Jalan Raya Ciater akan dilebarkan menjadi 24 meter. Tadi dua lajur menjadi empat lajur,” katanya. Menurutnya jalan raya Ciater sudah termasuk padat akan kendaraan. Sementara, lebar jalan sekira enam meter, sehingga, menyebabkan kemacetan setiap harinya. ”Lebar 24 meter sudah termasuk drainase dan bahu jalan,” katanya. Selain pelebaran jalan, kata dia, akan membangun bundaran di pertigaan Maruga di jalan raya Ciater. Pertigaan tersebut menghubungkan BSD-Ciputat-Maruga-Pamulang. Bundaran tersebut akan dibangun dengan diameter 14 meter dan Detail Engineering Design (DED) sudah ada.(irm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar